Label pada kemasan produk bukan hanya soal estetika, lho! Jika kamu berencana membuka bisnis, kamu harus memahami apa itu label produk dan semua fungsinya. Selain untuk promosi, label kemasan adalah syarat agar produkmu bisa dijual di pasaran.
Apa saja jenis label yang wajib kamu ketahui? Apa kegunaan mereka? Yuk, pelajari lewat panduan berikut!
Apa yang Dimaksud dengan Label Produk?
Label produk adalah informasi berupa teks atau grafis yang ditempelkan atau dicetak pada kemasan produk. Fungsi utamanya adalah memberi informasi terkait produk tersebut kepada konsumen.
Label merupakan salah satu fitur utama pada sebuah produk, dan hukumnya wajib di setiap negara. Menurut Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan, semua pengusaha wajib menyantumkan label informatif pada kemasan.
Apa Saja Fungsi dan Tujuan Label Produk?
Fungsi label pada kemasan produk bisa dibagi menjadi empat kategori, yaitu:
1. Promosi
Label dengan desain logo dan merek spesifik merupakan alat promosi untuk menarik perhatian konsumen. Label juga membuat produkmu terlihat menonjol saat dipajang di rak atau lapak online.
2. Informasi Terkait Produk
Pelaku usaha wajib memberi informasi penting terkait produk secara jelas lewat label. Contohnya adalah tanggal kedaluwarsa, kandungan atau bahan, jenis alergen, informasi nutrisi, instruksi penggunaan atau konsumsi dan sebagainya.
Baca Juga: Jangan Main-Main, Ikuti Syarat Kemasan Produk Sebelum Jualan!
3. Identitas Merek
Label merupakan bagian dari usaha branding untuk menegaskan identitas produk. Desain label dibuat untuk menampilkan logo, warna, dan desain yang membedakan produkmu dari produk serupa lain.
4. Informasi Sertifikasi atau Klasifikasi Produk
Fungsi label produk yang juga penting menyangkut klasifikasi dan sertifikasi produk. Misalnya, di Indonesia, produk wajib menyantumkan label halal. Ada juga produk yang menyantumkan sertifikasi menyangkut kualitas dan etika, misalnya kopi dengan label single origin dan fair trade.
Apa Saja Label Produk? Ini Macam atau Jenisnya!
Setelah mengetahui apa itu label produk, saatnya kamu mengetahui jenis-jenisnya sebagai referensi. Inilah contoh enam label produk yang harus kamu ketahui.
1. Label Merek
Label merek ada di semua kemasan dan memiliki desain yang menampilkan identitas produk. Label ini memiliki elemen seperti nama produk, logo, dan mungkin semboyan atau tagline menarik.
Selain berfungsi sebagai alat branding, label merek merupakan identitas utama produkmu. Konsumen mengenali produkmu lewat desain label merek, apalagi jika produkmu banyak saingannya.
Baca Juga: Siap Jualan? Ayo Bikin Label Makanan Sendiri di Canva!
2. Label Informasi Nutrisi
Fungsi label produk ini adalah memberi masyarakat informasi terkait zat gizi apa yang mereka konsumsi. Biasanya, label ini berupa tabel dengan daftar zat seperti karbohidrat, protein, gula, kalori, lemak, dan sebagainya, lengkap dengan jumlah kandungan.
Label nutrisi tidak selalu harus berupa tabel, lho! Bentuk tabel ini bisa tergantung dari peraturan yang berlaku secara nasonal. Di beberapa negara seperti Inggris Raya, ada kewajiban untuk menempelkan traffic light label.
Apa itu label produk traffic light? Ini berarti label tersebut menggunakan sistem warna seperti merah, jingga, kuning, dan hijau. Label merah berarti kandungannya cukup tinggi sehingga harus diwaspadai (misalnya gula, sodium, dan lemak trans).
3. Label Bahan Produk
Label ini berisi daftar bahan atau komposisi produk. Selain bahan biasa, pelaku bisnis dituntut menyantumkan bahan alergen, misalnya kacang, susu, telur, ikan, udang, dan sebagainya. Penyantuman ini juga harus diserta keterangan bahwa bahan tersebut menyebabkan alergi.
Label bahan juga bisa menyantumkan produk yang dilarang oleh komunitas tertentu. Contohnya adalah produk yang mengandung babi, alkohol, atau yang pengolahannya tidak kosher. Berbagai negara termasuk Indonesia menuntut produsen untuk menyantumkan keterangan tersebut secara jelas.
4. Label Sertifikasi
Label sertifikasi adalah label khusus yang menunjukkan status sertifikasi produk tertentu. Status tersebut hanya bisa diberikan setelah produkmu melalui proses identifikasi dan pengujian oleh otoritas terkait. Label ini bisa bermacam-macam, tetapi yang paling umum terlihat misalnya:
- Label Halal – Digunakan untuk produk yang proses pembuatan, bahan, maupun kemasannya memenuhi syarat kehalalan. Produk kamu harus melalui proses pengujian resmi sebelum mendapat sertifikasi halal.
- Label Vegan – Digunakan untuk produk yang bahan maupun proses pembuatannya tidak melibatkan unsur hewani sama sekali. Ada juga label vegetarian yang mungkin masih mengandung produk seperti telur atau madu.
- Label Cruelty-free – Label cruelty-free artinya produk tersebut tidak melibatkan pengujian atau penyiksaan hewan dalam proses produksinya.
- Label Fair Trade – Label fair trade biasanya ada pada kemasan kopi, teh, cokelat, atau produk berbasis tanaman lain. Label ini berarti produsen berkomitmen pada proses perdagangan yang etis dan melibatkan kesetaraan serta perlakuan etis pada petani.
- Label Organik – Label organik berarti bahan baku produk tersebut ditanam tanpa pestisida dan zat kimia sintetis lainnya.
Baca Juga: Bingung Sama Simbol di Kemasan Makanan? Ini Lho Artinya!
5. Label Tanggal Kedaluwarsa
Label tanggal kedaluwarsa memberi informasi terkait waktu terbaik untuk mengonsumsi produk tersebut. Hal ini menjamin kesegaran dan kualitas produk saat hendak dikonsumsi. Menyantumkan tanggal kedaluwarsa juga merupakan hal wajib bagi produsen makanan dan minuman.
Tanggal kedaluwarsa hadir dalam beberapa jenis tergantung jenis produknya. Pastikan kamu mengetahui perbedaannya agar bisa menempelkannya pada produk yang tepat. Contohnya sebagai berikut:
- Expiration Date – Expiration date mungkin kamu lihat sebagai singkatan “exp” pada kemasan produk. Ini merupakan istilah umum untuk tanggal kedaluwarsa.
- Best Before – Best before alias “baik digunakan sebelum…” berarti produk tersebut idealnya dikonsumsi sebelum tanggal yang tercantum. Akan tetapi, produk tersebut biasanya masih relatif aman dikonsumsi walau lewat beberapa hari dari tanggal best before.
Tanggal kedaluwarsa jenis ini dicantumkan pada produk yang tidak mudah busuk atau basi. Kamu mungkin melihatnya pada kemasan makanan instan, biskuit, keripik, dan makanan kemasan kering lainnya. Walau bisa dikonsumsi setelah tanggal best before, kamu mungkin mendeteksi perubahan tekstur atau rasa. - Use By – Use by artinya produk tersebut hanya bisa dikonsumsi sebelum tanggal yang tercantum. Jika kamu mengonsumsinya setelah tanggal use by, kamu terpapar risiko keracunan makanan, misalnya akibat salmonella.
Label tanggal kedaluwarsa model ini biasanya dicantumkan pada produk susu, telur, dan daging atau ikan segar. Intinya, ini semua adalah produk yang mudah rusak dan bisa membahayakan kesehatan.
6. Label Instruksi
Label ini menunjukkan instruksi seperti cara konsumsi, langkah memasak, serta cara penyimpanan suatu produk. Label ini harus jelas dan mudah dibaca, terutama jika produkmu membutuhkan metode konsumsi atau penyimpanan khusus.
7. Label Informasi Perusahaan
Produsen makanan wajib menyantumkan namanya serta lokasi produksi pada kemasan. Jangan lupa menambahkan kontak seperti nomor telepon, WhatsApp, atau email. Jika makanan tersebut diimpor atau diolah di Indonesia dengan lisensi, informasi tersebut harus dicantumkan juga.
Pastikan label kamu dibuat secara profesional, misalnya dengan memesan lewat jasa cetak stiker dan label seperti Paperlicious. Label yang terlihat profesional akan semakin meyakinkan konsumen terkait kualitas produkmu.
Mengetahui apa itu label produk serta jenis-jenisnya adalah wawasan penting untuk setiap pelaku bisnis. Pastikan kamu juga memesan label yang terlihat profesional, ya! Gunakan jasa pembuatan box dan stiker yang mampu membuat label bermutu dengan tarif terjangkau seperti Paperlicious. Produkmu pun terlihat lebih keren dan meyakinkan.