Kamu pasti sudah akrab dengan beragam simbol pada kemasan makanan atau minuman, tetapi tahukah kamu artinya? Banyak konsumen yang sering bingung memahami arti simbol pada kemasan makanan, padahal informasi tersebut cukup penting.
Simbol pada kemasan makanan memberimu beragam informasi, mulai dari karakteristik bahan mentah hingga ketentuan daur ulang kemasan. Pelaku bisnis maupun konsumen wajib mengetahuinya agar lebih bijak dalam membuat produk atau berbelanja.
Yuk, pelajari jenis-jenis simbol populer berikut agar kamu bisa segera mengenalinya saat mengambil atau membuat kemasan!
Simbol Kemasan Berdasarkan Status Daur Ulang
Berbagai simbol kemasan pada produk menjelaskan karakteristik material berdasarkan status daur ulangnya. Berikut simbol-simbol populer yang terkait.
1. The Tidyman
Kamu pasti sudah sering melihat “The Tidyman”, yaitu simbol berupa siluet orang yang membuang sesuatu ke keranjang sampah. Simbol ini mengingatkan konsumen untuk membuang sampah ke tempatnya, tetapi tidak mengindikasikan status daur ulang kemasan.
Kenapa namanya Tidyman? Karena simbol ini dibuat sebagai bagian dari Keep Britain Tidy, yaitu kampanye masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan dan mengelola sampah.
2. Lingkaran Mobius
Lingkaran Mobius (Mobius Loop) adalah tiga anak panah tebal yang membentuk segitiga. Simbol ini merupakan lambang universal untuk kemasan yang bisa didaur ulang. Bentuknya cenderung tebal dengan warna hijau untuk menunjukkan kaitannya dengan kelestarian lingkungan.
Ada juga Lingkaran Mobius yang garisnya lebih tipis dan berwarna hitam, biasanya untuk kemasan plastik. Bagian tengah segitiga ini berisi angka yang menunjukkan jenis materialnya. Contohnya:
- PET (Polyethylene Terephthalate)
PET disimbolkan dengan angka 1 di tengah simbol daur ulang. Kamu bisa melihatnya pada sebagian besar kemasan produk plastik seperti makanan ringan dan botol minuman atau saus.
- HDPE (High-Density Polyethylene)
HDPE disimbolkan dengan angka 2 dan merupakan jenis plastik yang mudah didaur ulang. Biasanya ditemukan pada botol sampo, sabun cair, alat pel, susu, atau jus.
- PVC (Polyvinyl Chloride)
PVC adalah material tangguh yang tahan terhadap cuaca, diwakili oleh nomor 3. Ada beberapa jenis kemasan yang terbuat dari PVC, tetapi material ini umumnya digunakan untuk proyek konstruksi.
- LDPE (Low-Density Polyethylene)
Diwakili nomor 5, LDPE adalah plastik tipis elastis yang penggunaannya sangat luas. Kamu bisa menemukannya pada pembungkus roti, plastik es, tutup botol, hingga bungkus makanan beku.
- PS (Polystyrene)
Simbol kemasan nomor 6 mewakili PS, material yang mungkin kamu kenali lewat merek dagangnya: Styrofoam. Biasanya digunakan untuk kemasan makanan sekali pakai atau mi instan.
- Plastik Lain/Miscellaneous
Jika ada bahan plastik lain yang masuk ke kategori 1 hingga 6, maka angka yang tercantum di dalam simbol daur ulang adalah 7.
3. The Green Dot
The Green Dot adalah simbol berupa lingkaran hijau tua dengan anak panah hijau muda di dalamnya. Simbol ini mirip dengan logo daur ulang, tetapi bukan berarti kemasannya bisa didaur ulang. Jika kamu menemukan logo ini, itu artinya perusahaan telah melakukan kontribusi terhadap kampanye daur ulang.
4. Simbol Bebas BPA
Simbol bebas BPA punya banyak variasi, tetapi biasanya berbentuk lingkaran dengan tulisan BPA Free. Bisphenol-A berfungsi mengeraskan plastik, tetapi banyak orang mencari produk bebas BPA karena bahan aktifnya bisa terserap oleh makanan atau minuman.
5. Simbol Compostable
Kemasan dengan simbol Compostable berarti bisa didaur ulang menjadi kompos. Simbol internasionalnya berupa “cincin” oval yang berujung pada tunas berdaun.
6. Microwave-safe
Sesuai namanya, kemasan berlabel microwave-safe berarti bisa langsung kamu panaskan di microwave. Simbol ini bisa berupa tulisan saja atau disertai dengan gambar ikon berbentuk microwave dengan garis gelombang panas.
Jika gambar microwave tersebut dicoret dengan garis miring, itu berarti kemasan tersebut tidak bisa dipanaskan di microwave.
7. Freezer-safe
Kebalikan dari microwave-safe, freezer-safe berarti kemasan tersebut tahan suhu dingin di lemari pembeku. Simbol ini biasanya disertai ikon berbentuk kepingan salju.
8. FSC
FSC adalah singkatan dari Forest Stewardship Council, dan logonya berupa ikon pohon dengan huruf FSC di bawahnya. Simbol ini biasanya ada pada kemasan kayu, kertas, atau kardus.
Jika suatu kemasan memiliki simbol ini, artinya bahan utamanya berasal dari praktik penggunaan hasil hutan yang bertanggung jawab. Standar pengolahannya juga tidak sembarangan, tetapi harus menggunakan pedoman FSC.
Arti Simbol Kemasan Berdasarkan Konsumsi Makanan
Arti simbol pada kemasan makanan tidak hanya berlaku untuk kemasannya, lho! Kamu harus memperhatikan ketentuan mengolah, karakteristik bahan makanan, serta asal-usulnya. Berikut beberapa simbol yang terkenal di dunia industri.
1. Simbol Organik
Simbol organik berarti bahan untuk membuat produk tersebut bebas dari pestisida dan bahan kimia serupa. Logonya bisa berupa tulisan Organic atau variasinya seperti 100% Organic. Ada juga yang memiliki ikon helai daun untuk semakin menegaskan maknanya.
2. Simbol Vegetarian dan Vegan
Produk makanan dengan simbol vegetarian berarti tidak mengandung produk hewani atau menggunakan hewan untuk uji coba. Logonya resminya berasal dari Vegetarian Society dan berupa V yang membentuk tunas daun.
Simbol Vegan hampir sama dengan Vegetarian, tetapi ada bedanya sedikit. Produk vegetarian mungkin masih menggunakan madu, tetapi vegan lebih ketat lagi karena sama sekali tidak ada unsur hewani.
3. Simbol Gluten-free
Arti simbol pada kemasan makanan juga penting untuk menjaga kesehatan konsumen, seperti simbol Gluten-free. Simbol ini berarti produk tersebut bebas gluten (atau di bawah batas minimal) sehingga penderita celiac tidak mengalami gangguan pencernaan.
Simbol Gluten-free wajib dibuat sejelas mungkin karena menyangkut risiko kesehatan. Selain menggunakan tulisan, simbol ini biasanya memiliki ikon tanaman gandum.
4. Simbol Halal
Simbol halal tentunya penting bagi masyarakat Muslim, dan di Indonesia, kamu wajib menyantumkannya pada kemasan. Logonya biasanya berupa tulisan “Halal” dalam huruf Arab. Akan tetapi, setiap negara biasanya punya ketentuan sendiri terhadap penggunaan label halal.
Di Indonesia, pelaku usaha wajib menyantumkan logo Halal menggunakan ketentuan terbaru berdasarkan Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal. Logo Halal harus jelas terlihat dan terdiri dari dua komponen, yaitu huruf Arab yang membentuk gunungan serta tulisan Halal Indonesia.
Kamu mungkin menemukan logo halal pada kemasan produk di negara yang bukan dominan Muslim. Akan tetapi, banyak pelaku usaha yang menambahkannya demi menarik konsumen Muslim sekaligus membuat produknya lebih infklusif.
5. Simbol Fair Trade
Simbol Fair Trade menandakan bahwa proses penanaman, panen, dan pengolahan bahan mengikuti standar sustainability. Simbol ini juga memastikan bahwa para petani yang menyediakan bahan baku mendapat imbalan setimpal. Kamu bisa menemukannya pada kemasan kopi, teh, cokelat, atau produk herbal.
Karena arti simbol pada kemasan ini berlaku secara internasional, desainnya harus mengikuti aturan. Logo utamanya adalah siluet seseorang berwarna hitam yang mengangkat tangan. Salah satu sisinya berwarna hijau muda, dan sisi lainnya biru muda; keduanya membentuk lengkungan daun serta air.
Mengetahui arti simbol pada kemasan produk penting agar konsumen semakin percaya dengan produkmu. Reputasi bisnismu pun akan meningkat karena kamu peduli dengan aspek informasi pada kemasanmu. Jangan lupa gunakan jasa pembuatan box dan kemasan lain dari Paperlicious agar tampilan produkmu semakin keren!