Ketepatan memilih gramatur adalah salah satu kunci rahasia produk cetak berkualitas tinggi, terutama untuk kebutuhan kemasan. Pernahkah Anda merasakan perbedaan ketebalan dan tekstur produk cetak dari kertas antara satu dengan yang lainnya? Perbedaan itu diciptakan oleh gramatur atau lebih familiar disebut gramasi. Peranannya sangat krusial dalam menentukan hasil akhir cetakan.
Baca juga: Apa Itu Kertas Duplex? Yuk, Kenalan Sama Bahan Satu Ini!
Apa Itu Gramatur?
Jadi, pengertian dari gramatur adalah ukuran berat per satuan luas yang digunakan mengukur bobot dan ketebalan kertas. Satuan yang digunakan yaitu gram per meter persegi (gsm) atau disingkat ‘g/m²’. Jadi, jika mendapati kertas dengan label ‘100 gsm’, artinya selembar kertas dengan luas satu meter persegi tersebut memiliki berat 100 gram.
Memahami gramatur kertas penting, khususnya untuk kebutuhan cetak, karena memengaruhi banyak hal, antara lain.
- Ketebalan dan tekstur kertas, semakin tinggi gramatur, semakin tebal dan kaku kertas tersebut.
- Kekuatan dan daya tahan, di mana kertas dengan gramatur tinggi lebih tahan lama dan tidak mudah sobek.
- Kualitas cetak seperti ketajaman warna dan kemampuan kertas menyerap tinta, semakin tebal maka hasilnya memiliki kualitas yang lebih baik.
- Gramatur yang tepat akan memberikan kesan sesuai kebutuhan, misalnya kesan mewah untuk undangan pernikahan atau kesan profesional untuk dokumen bisnis.
Jenis-Jenis Gramatur Kertas
Selain memahami pengertian gramasi, penting juga mengenali berbagai jenisnya agar dapat memilih variasi yang tepat untuk kebutuhan cetak, terutama kemasan produk. Sebab, kemasan membutuhkan gramasi yang pas agar memberikan proteksi maksimal, menambah nilai estetika untuk membangun citra, sekaligus menarik minat konsumen.
Berikut macam-macam gramasi kertas yang umum dipakai dalam industri percetakan.
1. 70 gsm
Jenis gramatur yang pertama adalah 70 gsm, varian kertas paling tipis.
Kelebihan:
- Tipis dan ringan.
- Paling murah.
- Cocok untuk penggunaan dalam jumlah banyak.
Kekurangan:
- Mudah robek.
- Kurang cocok untuk pencetakan dua sisi, karena mudah rusak. Tidak disarankan untuk desain rumit.
- Hasil cetak kurang tajam.
Penggunaan: Kertas fotokopi, surat biasa, amplop, formulir, dan undangan sederhana.
2. 80 gsm
Jenis berikutnya gramatur adalah 80 gsm yang sedikit lebih tebal dari 70 gsm.
Kelebihan:
- Durabilitas lebih baik dari 70 gsm.
- Harga ekonomis.
- Cukup serbaguna.
Kekurangan:
- Masih relatif tipis, jadi penggunaannya juga terbatas.
- Tidak ideal untuk hasil cetak berkualitas tinggi.
Penggunaan: Pencetakan dokumen sehari-hari, seperti surat, laporan, dan makalah.
3. 90 gsm
Jenis kertas dengan gramasi 90 gsm sering menjadi pilihan untuk pencetakan dokumen resmi.
Kelebihan:
- Memiliki hasil cetak lebih baik.
- Tidak mudah robek.
- Menciptakan kesan profesional saat menjadi kertas untuk mencetak dokumen.
Kekurangan:
- Harga kertas dan biaya cetaknya lebih mahal dari 70 dan 80 gsm.
Penggunaan: Dokumen internal perusahaan, surat resmi, dan makalah akademis.
4. 100 gsm
Salah satu kertas yang paling ‘worth it’ untuk kebutuhan cetak, karena seimbang antara harga dengan kualitasnya.
Kelebihan:
- Kualitasnya bagus, tidak mudah kusut dan robek.
- Cukup tebal untuk pencetakan dua sisi.
- Memiliki citra profesional yang kuat untuk cetak dokumen.
Kekurangan:
- Kurang maksimal untuk kebutuhan cetak dengan kesan mewah.
Penggunaan: Brosur, surat resmi, kop surat, laporan, dan presentasi.
5. 120 gsm
Berikutnya ada kertas dengan gramasi 120 gsm yang termasuk ketebalan sedang.
Kelebihan:
- Cukup tebal dan kokoh.
- Hasil cetak tajam dan berkualitas, sesuai untuk desain yang cukup rumit.
- Cocok untuk produk cetak dengan kebutuhan tahan lama.
Kekurangan:
- Harga kertas dan biaya cetaknya cukup mahal.
Kegunaan: Kartu ucapan, pamflet, poster, dan dokumen penting.
6. 160 gsm
Bila membutuhkan untuk brosur dan pamflet, apalagi untuk promosi, maka jenis yang tepat dari kertas gramatur adalah 160 gsm.
Kelebihan:
- Memiliki ketebalan ideal untuk cetak dengan desain detail dan beresolusi tinggi.
- Memberikan kesan berkelas dan profesional.
- Durabilitasnya baik karena tidak mudah robek atau rusak.
Kekurangan:
- Kecocokan penggunaan masih terbatas, karena kekuatan proteksi (perlindungan) kurang. Contohnya, tidak disarankan untuk gramasi sampul buku, apalagi dengan ketebalan lebih dari 100 halaman.
Penggunaan: Brosur, pamflet, undangan, dan poster.
7. 180 gsm
Jenis gramasi dengan ketahanan yang baik. Cocok untuk jenis produk cetak yang sering dipegang atau dipindahkan.
Kelebihan:
- Durabilitas bagus.
- Tidak mudah rusak meskipun frekuensi penggunaannya tinggi.
- Menciptakan kesan premium pada produk cetak.
Kekurangan:
- Ketebalannya menciptakan rasa kaku karena memang tidak terlalu elastis untuk mempertahankan kesan kokohnya.
Penggunaan: Kartu nama, undangan, poster kecil, dan sertifikat.
8. 200 gsm
Ketebalan 200 gsm merupakan minimal gramasi yang direkomendasikan untuk kebutuhan cetak kemasan atau produk-produk dengan frekuensi penggunaan dan mobilitas yang tinggi.
Kelebihan:
- Tebal, kokoh, dan kuat.
- Tahan lama dan tidak mudah rusak.
- Mampu menampilkan hasil cetak berkualitas tinggi.
Kekurangan:
- Jenis kertas dan biaya cetaknya cukup mahal.
Kegunaan: Kemasan makanan ringan dan aksesoris, kartu ucapan, kalender, brosur premium, serta katalog produk.
9. 250 gsm
Bila ingin menciptakan kesan eksklusif, 250 gsm dari gramatur adalah ketebalan yang pas.
Kelebihan:
- Memberikan kesan mewah dan elegan.
- Ideal untuk produk cetak dengan desain rumit dan berkualitas tinggi.
Kekurangan:
- Menghabiskan biaya produksi yang cukup tinggi.
Penggunaan: Undangan pernikahan, cover buku, brosur eksklusif, materi promosi, kotak souvenir dan kemasan produk skincare atau make up.
10. 300 gsm
Kertas dengan gramasi 300 gsm merupakan andalan untuk produk cetak berbobot berat.
Kelebihan:
- Sangat tebal, kuat, dan tahan lama.
- Memberikan kesan premium, profesional, sekaligus estetik.
- Cocok untuk produk cetak dengan penggunaan jangka panjang.
Kekurangan:
- Fleksibilitasnya kurang karena jenis kertasnya cukup kaku.
- Biaya cetak mahal.
Kegunaan: Kartu nama berkualitas tinggi, sampul buku, map, dan kemasan kotak botol kaca atau hampers.
11. 350 gsm
Gramasi standar untuk kebutuhan cetak dengan perlindungan tinggi, terutama untuk kemasan produk-produk elektronik.
Kelebihan:
- Proteksi maksimal saat menjadi material kemasan.
- Ketebalan ekstra yang menciptakan kesan mewah.
- Sangat tahan lama.
- Ideal untuk produk cetak eksklusif dengan desain detail dan resolusi tinggi.
Kekurangan:
- Sangat kaku.
- Harga kertas dan biaya untuk cetak sangat mahal.
Penggunaan: Kemasan produk elektronik seperti TV dan HP, sampul hard cover, kartu undangan eksklusif, dan sertifikat.
12. 400 gsm ke atas
Paling tebal dari gramatur adalah ukuran 400 gsm ke atas, meskipun jarang digunakan karena biaya produksi terlalu tinggi, terutama untuk cetak partai besar.
Kelebihan:
- Ketebalan dan kekuatan maksimum.
- Durabilitas tinggi.
- Cocok untuk produk cetak yang membutuhkan perlindungan ekstra.
Kekurangan:
- Sangat kaku dan sulit dilipat.
- Menelan biaya produksi sangat besar.
Kegunaan: Kemasan produk barang bermerek atau edisi khusus, papan display, dan buku dengan jenis sampul keras.
Faktor yang Mempengaruhi Pilihan Gramatur
Banyak sekali bukan jenis-jenis gramatur yang ada? Meskipun begitu, Anda tidak perlu merasa bingung. Pertimbangkan beberapa faktor berikut dalam memilih kertas dengan gramasi yang tepat untuk kebutuhan Anda.
1. Tujuan Penggunaan
Tujuan penggunaan dari produk cetak menjadi faktor utama. Sebab, masing-masing gramasi memiliki kesesuaian berbeda untuk produk cetak yang mempengaruhi kualitas dan ketahanannya.
Berikut panduan sederhana kecocokan produk cetak dengan jenis gramasinya.
- Dokumen sehari-hari: 70-100 gsm.
- Brosur dan pamflet: 100-160 gsm.
- Undangan dan kartu ucapan: 180-300 gsm.
- Sampul hard cover: 250-350 gsm.
- Kemasan: 250-400 gsm ke atas.
2. Tampilan Akhir
Faktor berikutnya pemilihan gramatur adalah tampilan akhir yang Anda harapkan dari produk cetak tersebut, seperti.
- Tipis dan ringan: 70-100 gsm.
- Tebal dan kokoh: 200 gsm ke atas.
- Mewah dan elegan: 250 gsm ke atas.
3. Metode Pencetakan
Teknik cetak yang akan digunakan juga perlu Anda pertimbangkan dalam memilih gramasi kertas, lho! Sebab, ketahanan kertas terhadap proses dan alat cetak berbeda-beda.
- Cetak digital (digital printing): Umumnya menggunakan kertas dengan gramatur 70-300 gsm.
- Cetak offset (offset printing): Lebih fleksibel, bisa menggunakan berbagai jenis gramatur.
4. Finishing
Pertimbangan terakhir adalah finishing yang digunakan terhadap produk cetak, yaitu.
- Laminasi (doff/glossy): Membutuhkan kertas dengan gramatur yang cukup tebal agar tidak mudah melengkung, minimal 100 gsm ke atas.
- Emboss: Membutuhkan kertas dengan gramatur tebal agar hasil emboss terlihat jelas, biasanya untuk 180 gsm ke atas.
Salah memilih gramasi bisa menimbulkan berbagai dampak negatif, baik dari segi estetika, fungsionalitas, maupun biaya. Beberapa efek ketidaktepatan pemilihan gramatur adalah sebagai berikut.
1. Dampak Pada Hasil Cetak
- Warna pudar dan kurang tajam: Kertas dengan gramatur terlalu rendah (tipis) mungkin tidak mampu menyerap tinta dengan baik, sehingga warna cetak menjadi pudar dan kurang tajam.
- Tinta tembus ke sisi lain: Kertas tipis juga rentan terhadap tinta yang tembus ke bagian belakang kertas, terutama jika menggunakan tinta yang banyak atau mencetak bolak-balik.
- Hasil cetak bergelombang: Kertas dengan gramatur terlalu tinggi (tebal) mungkin sulit mengering dengan sempurna setelah dicetak, sehingga hasilnya menjadi bergelombang atau tidak rata.
2. Dampak Pada Fungsi Dan Daya Tahan
- Mudah robek atau rusak: Kertas dengan gramatur terlalu rendah akan mudah robek, kusut, atau rusak, terutama jika digunakan untuk kemasan atau produk yang sering dipegang.
- Kurang kokoh dan stabil: Kemasan dengan gramatur terlalu rendah mungkin tidak cukup kokoh untuk menopang berat produk atau melindungi produk dari benturan.
- Sulit dilipat atau dibentuk: Kertas dengan gramatur terlalu tinggi akan sulit dilipat atau dibentuk, sehingga menyulitkan proses pembuatan kemasan atau produk cetak lainnya.
3. Dampak Pada Biaya
- Pemborosan biaya cetak: Jika hasil cetak tidak memuaskan karena salah memilih gramatur, Anda mungkin harus mencetak ulang, sehingga menambah biaya produksi.
- Biaya pengiriman lebih mahal: Kemasan dengan gramatur terlalu tinggi akan lebih berat, sehingga meningkatkan biaya pengiriman.
- Biaya material lebih mahal: Kertas dengan gramatur tinggi biasanya lebih mahal dibandingkan kertas dengan gramatur rendah.
4. Dampak Pada Estetika Dan Branding
- Kesan murah dan tidak profesional: Produk cetak dengan gramatur terlalu rendah bisa memberikan kesan murah dan tidak profesional.
- Tidak sesuai dengan citra merek: Gramatur kertas yang dipilih harus sesuai dengan citra merek yang ingin dibangun. Misalnya, merek premium biasanya menggunakan kertas dengan gramatur tinggi untuk menonjolkan kesan eksklusif.
Sudah paham bukan alasan gramatur adalah salah satu kunci utama dari kualitas dan durabilitas produk cetak? Apalagi untuk kebutuhan cetak kemasan yang tidak hanya berfungsi menarik minat konsumen saja, tetapi juga sebagai perlindungan terhadap isi produk dan upaya untuk membangun citra yang bagus.
Selain memilih gramasi kertas yang pas untuk kebutuhan cetak, pilih juga percetakan yang pas supaya hasil akhir sesuai harapan Anda! Pesan kemasan custom Anda di Paperlicious yuk! Mulai dari cetak hard box, maupun cetak paper bag bisa Anda pesan sesuai kebutuhan dan preferensi, lho!
Baca juga: Mengenal Jenis Kertas & Karton Buffalo, Jenis serta Ukurannya Disini