Kemasan yang baik memiliki kemampuan dalam melindungi produk. Manfaat tersebut bisa Anda dapatkan jika kemasan terpasang dengan baik. Oleh karena itu, Anda perlu memahami jenis-jenis lem sehingga bisa memilih perekat yang tepat sesuai dengan jenis kemasan yang digunakan.
Dalam pemilihan lem untuk perekat kemasan produk, Anda bisa menjumpai banyak pilihan di pasaran. Untuk membantu Anda dalam menentukan pilihan perekat yang tepat, berikut ini referensi produk lem yang bisa menjadi pertimbangan:
Baca juga: 7 Jenis Kemasan Plastik Botol, Tebak Biasanya Kamu Pakai yang Mana?
1. Lem Putih
Referensi pertama, Anda bisa menggunakan lem putih. Lem putih merupakan jenis lem berbahan air dan juga termasuk lem yang larut dalam air. Perekat ini terbuat dari bahan PVA atau polyvinyl acetate yang merupakan jenis polimer sintesis.
Pemakaiannya cukup efektif untuk Anda gunakan pada kertas maupun kardus. Hanya saja, lem putih punya kemampuan merekat yang relatif rendah. Selain itu, lem ini butuh waktu lama untuk mengering.
Karena sifatnya yang larut dalam air, lem putih termasuk jenis perekat yang aman untuk berbagai jenis produk, termasuk makanan. Apalagi, harganya relatif murah. Beberapa merek lem putih yang bisa Anda dapatkan di antaranya adalah Rajawali dan Fox.
2. Lem EVA (Ethylene Vinyl Acetate)
Selanjutnya, Anda bisa mengenal lem EVA atau ethylene vinyl acetate. Anda bakal sering menjumpai penggunaannya dalam industri percetakan, terutama untuk kebutuhan penjilidan buku. Selain itu, Anda bisa pula memanfaatkannya untuk lem kemasan.
Selain itu, lem EVA termasuk jenis perekat yang aman untuk makanan. Kemampuan perekatannya cukup bagus, tidak hanya cocok untuk kertas. Anda bisa pula memakainya untuk merekatkan plastik, kain, karet, maupun kayu. Contoh lem EVA yang bisa Anda gunakan di pasaran di antaranya adalah Phaeton.
Lem EVA menawarkan berbagai kelebihan dalam penggunaannya. Pertama, lem ini termasuk jenis lem yang ramah lingkungan dan tak memiliki kandungan bahan kimia berbahaya. Selain itu, daya rekatnya tinggi tanpa memunculkan lapisan lem yang terlihat menonjol.
3. Lem Hot Melt
Dalam pemahaman tentang jenis-jenis lem untuk kemasan produk, Anda bisa pula mempertimbangkan lem panas atau hot melt. Lem ini merupakan jenis perekat termoplastik yang pemakaiannya bisa Anda lakukan dengan memanaskannya terlebih dulu.
Penggunaan lem panas banyak Anda temukan pada perakitan kotak maupun karton untuk kemasan. Selain itu, Anda dapat pula memanfaatkannya untuk merekatkan kemasan pada kertas dengan permukaan yang licin seperti art paper. Ditambah lagi, lem ini juga bisa kering dalam waktu yang cukup cepat.
4. Lem Animal / Jelly Glue
Berikutnya, Anda dapat mempertimbangkan pilihan pada jenis lem kemasan berupa jelly glue atau lem animal. Lem ini memiliki bentuk berupa lempengan padat yang bisa mencair ketika Anda memanaskannya.
Penggunaan jelly glue bakal sering Anda jumpai pada industri percetakan. Apalagi, bahan lem ini merupakan jenis bahan yang ramah lingkungan dan termasuk perekat berbasis air. Anda bisa memakainya untuk merekatkan bahan karton, hardbox, maupun undangan.
5. Lem Plastik (Solvent-Based Adhesive)
Selanjutnya, Anda dapat memanfaatkan lem plastik atau solvent-based adhesive. Cara penggunaannya bisa Anda lakukan dengan mencampurkan karet sintetis dengan pelarut. Hasilnya, Anda mendapatkan lem yang punya daya rekat sangat tinggi.
Pemakaian lem plastik sangat bagus untuk pemakaian pada karton berukuran tebal. Proses pengeringan lem juga berlangsung relatif cukup cepat. Hanya saja, pemakaiannya kurang cocok untuk kemasan makanan.
Ada banyak jenis lem plastik yang bisa Anda manfaatkan. Beberapa contoh di antaranya adalah lem sealant Sealex, Isarplas, dan Dextone.
6. Lem Polyurethane (PU Adhesive)
Berikutnya, Anda juga bisa menjumpai lem PU atau polyurethane. Lem ini kerap digunakan pada kayu dan bisa pula Anda manfaatkan untuk merekatkan kemasan dari bahan kertas, akrilik, maupun kaca.
Lem ini terbuat dari campuran antara poliuretane dan katalis. Campuran kedua bahan tersebut membuat lem PU punya tingkat ketahanan serta kekuatan tinggi. Namun, lem ini juga memiliki fleksibilitas yang sangat baik.
Pemakaiannya juga menawarkan daya rekat yang tahan terhadap perubahan suhu. Oleh karena itu, cocok untuk pemakaian di luar ruangan. Hanya saja, pemakaiannya sangat tak cocok pada kemasan untuk produk makanan. Apalagi, lem ini memiliki efek yang berbahaya ketika dihirup.
Ada banyak pilihan lem PU yang bisa Anda dapatkan di pasaran. Beberapa produk tersebut di antaranya adalah Crona, Presto, dan Superbond.
7. Lem Starch-Based (Lem Pati)
Terakhir, Anda bisa menjumpai lem pati atau lem starch-based. Lem ini memiliki bahan utama dari tepung kanji. Pemakaiannya bisa Anda manfaatkan untuk merekatkan kemasan dari bahan karton, kertas, maupun material lain yang berukuran tipis.
Karena terbuat dari bahan alami, lem pati relatif aman untuk kemasan produk makanan. Apalagi, Anda bisa pula membuatnya sendiri dengan bahan utama tepung kanji. Di pasaran, Anda bisa menjumpai lem pati dengan berbagai merek seperti Glukol, Reskol, dan lain sebagainya.
Sekarang, Anda sudah memiliki gambaran terkait jenis-jenis lem dan mana yang sesuai untuk perekatan kemasan produk Anda. Selanjutnya, Anda pun bisa merekatkan kemasan produk dengan baik sehingga memberikan perlindungan secara optimal.
Berkaitan dengan kebutuhan kemasan, Anda bisa menggunakan layanan Paperlicious. Di Paperlicious, Anda bisa memesan kemasan produk dalam berbagai bentuk dan pilihan bahan. Dengan peralatan canggih yang ada, Anda akan memperoleh hasil berupa kemasan berkualitas dengan hasil cetak yang presisi.