4 Ukuran Kertas Plano: Fungsi, Kelebihan, dan Penggunaan

Kertas plano merupakan material dalam ukuran lembaran besar yang belum dipotong, salah satu bahan baku utama industri percetakan. Ukuran kertas plano yang besar dan tersedia dalam beberapa pilihan dimensi memungkinkan fleksibilitas dalam produksi berbagai macam produk cetak, dari buku hingga materi promosi. Memahami masing-masingnya dengan baik dapat membantu mengoptimalkan pengaplikasian.

1. Plano A (65 × 100 cm)

Ukuran kertas plano dan fungsinya yang pertama adalah plano A dengan dimensi 65 x 100 cm. Jenis plano yang satu ini paling serbaguna dan efisien, terutama untuk memproduksi berbagai macam ukuran standar kertas seri A, seperti A3, A4, A5, dengan sisa potongan (waste) yang minimal. Hal ini sekaligus menjadi keunggulannya.

Sebab, plano A mudah dikalkulasikan penggunaannya. Misalnya dari perbandingan ukuran kertas plano vs ukuran kertas seri A saja, lembaran ini dapat menghasilkan 16 lembar A4 atau 8 lembar A3. Umumnya jenis kertas ini digunakan untuk mencetak dokumen perkantoran, buku pelajaran, majalah, brosur dan materi promosi sejenis berukuran A4 atau A5.

2. Plano B (79 × 109 cm)

Ukuran kertas plano HVS selanjutnya adalah plano B (79 x 109 cm) dengan area cetak lebih luas dari plano seri A. Cocok untuk proyek dengan ukuran lebih besar atau jumlah cetakan yang lebih banyak. Sering kali, ukuran ini dipakai mencetak produk dengan standar seri B, seperti B3, B4, dan B5.

Kelebihan utamanya jelas ruang desain lebih lega dari plano A. Hal ini membuatnya cocok sebagai ukuran kertas plano untuk kalender, cetak poster, dan sampul buku. Selain itu, cukup sebagai area menampung banyak layout produk kecil dalam ekali cetak, meningkatkan efisiensi produksi. Bila dipotong A3, satu lembarnya bisa menghasilkan 10 lembar.

3. Plano C (90 × 120 cm)

Sebagai salah satu dimensi terbesar yang tersedia di pasaran, varian ini merupakan ukuran kertas plano standar percetakan untuk proyek skala besar. Sesuai dengan fungsi utamanya untuk mencetak produk berukuran jumbo atau untuk produksi massal item-item kecil dalam satu lembar. Kelebihan utamanya jelas efisiensi maksimal terkait biaya cetak dan durasi pengerjaan.

Selain standar percetakan dengan kertas konvensional untuk proyek massal, plano C juga menjadi ukuran kertas plano art paper. Hal ini otomatis meningkatkan fleksibilitas penggunaannya, bisa untuk poster film, materi promosi, bahkan kemasan produk. Jika Anda ingin memotongnya pada ukuran A3, maka Anda bisa mendapatkan sekitar 16 lembar dari plano C.

4. Plano D (61 × 86 cm)

Sedikit kecil daripada plano A, mengingat variasi ini memang dirancang spesifik untuk kebutuhan tertentu, terutama yang berhubungan dengan ukuran standar cetak Amerika. Sederhananya, dimensi yang biasa menjadi acuan ukuran kertas plano untuk cetak buku ini setara ukuran “letter” karena tujuan utamanya memang mencetak produk untuk dipasarkan berdasarkan standar umum internasional.

Selain untuk buku dengan standar Amerika, plano D biasa digunakan sebagai ukuran kertas plano untuk cetak brosur ataupun pamflet, kop surat, dan dokumen resmi. Keunggulan utamanya adalah optimalisasi penggunaan sehingga meminimalisir kertas bekas pakai yang terbuang. Jika dibagi menjadi ukuran A3 akan lebih praktis dibawa, dan mendapatkan sejumlah 6 lembar.

Dengan memahami perbedaan fungsi dan potensi dari setiap ukuran kertas plano di atas, Anda dapat membuat keputusan yang lebih cerdas dan ekonomis untuk setiap proyek cetak yang dalam pengerjaan. Mulai dari plano A yang lebih cocok untuk rapat dan tugas alias kebutuhan formal, hingga plano D untuk aktivitas lebih ringan. 

Related Posts

Write a comment