13 Jenis Sablon Baju, Mana yang Paling Terbaik?

Dalam dunia percetakan tekstil, mengenal jenis jenis sablon kaos atau macam-macam sablon baju sangat penting untuk mendapatkan hasil cetak yang optimal. Masing-masing teknik memiliki karakteristik yang berbeda—dari elastisitas hingga daya tahan warna, serta kecocokan dengan jenis bahan kaos atau baju sintetik. 

Jika Anda tertarik berbisnis clothing atau distro, penting untuk mengetahui jenis-jenis sablon yang biasa digunakan dalam pembuatan kaos. Berikut ulasan 10 teknik sablon yang paling sering digunakan, lengkap dengan kelebihan, kekurangan, dan bahan yang sesuai.

Baca juga: 6 Ukuran Sablon Kaos, Jangan Sampai Salah Ukuran!

1. Sablon Rubber

Sablon pertama yang paling sering digunakan dalam industri clothing maupun distro adalah sablon rubber. Sablon rubber sendiri merupakan teknik sablon yang menggunakan tinta karet khusus, memberikan permukaan sedikit elastis dan tekstur yang lentur. 

Kelebihannya adalah harga tinta yang terjangkau dan hasil sablon yang cukup elastis, serta mudah diperbaiki saat proses. Namun, tinta rubber rentan membuat lapisan tebal, mudah retak jika terlalu kaku, dan meninggalkan kerak jika tidak dibersihkan dengan baik. 

Teknik ini cocok untuk bahan katun polos ringan, namun kurang ideal untuk baju sintetis atau bernuansa moisture-wicking. Oleh karena itu, pemilihan bahan yang tepat sangat penting untuk memastikan hasil sablon tetap optimal dan tahan lama.

2. Plastisol

Sablon plastisol menggunakan tinta berbahan PVC yang menghasilkan warna cerah, tahan lama, dan elastis. Keunggulannya adalah daya lekat tinta yang luar biasa dan tahan cuci. Kekurangannya adalah tinta plastisol butuh perawatan ekstra: jangan langsung disetrika dari luar karena bisa menempel. 

Selain itu, sablonan plastisol juga terasa lebih berat pada kain tipis. Teknik ini sangat cocok untuk bahan cotton combed atau katun tebal. Plastisol juga jadi pilihan utama dalam produksi kaos band dan merchandise karena tampilannya yang solid. Namun, proses pengeringannya membutuhkan suhu tinggi, sehingga memerlukan peralatan khusus.

3. DTG (Direct to Garment)

Jenis sablon berikutnya yang juga bisa Anda pertimbangkan untuk digunakan adalah DTG. DTG adalah teknik digital printing langsung ke kain menggunakan printer industri. Kelebihan utamanya adalah bisa mencetak desain full color dengan gradasi halus dan tanpa batasan warna. 

Hasil sablon juga terasa lembut di permukaan kain. Namun, harga produksinya cenderung lebih mahal dan hanya cocok untuk bahan berbahan katun dengan permukaan halus agar tinta bisa meresap sempurna.

DTG juga memungkinkan pemesanan satuan tanpa minimum order, sehingga cocok untuk bisnis clothing skala kecil atau pre-order. Meski begitu, perawatan kaos hasil DTG perlu lebih hati-hati agar warna tetap awet dan tidak mudah pudar setelah dicuci.

4. DTF (Direct to Film)

DTF adalah sablon berbasis transfer film, di mana desain dicetak pada film khusus lalu dipress ke baju. Warna yang dihasilkan cerah dan tahan lama, bisa diaplikasikan pada berbagai jenis kain. Kekurangannya adalah prosesnya relatif rumit dan biaya sedikit lebih tinggi daripada sablon tradisional.

DTF juga memiliki keunggulan dalam mencetak desain dengan detail kecil, seperti tulisan tipis atau gambar kompleks, tanpa mudah pecah saat dicuci. Selain itu, hasil sablon DTF memiliki tekstur yang fleksibel dan tidak mudah retak, meskipun digunakan pada kain yang sering ditarik atau diregangkan. 

Dengan kemampuannya yang bisa diaplikasikan pada kain berwarna gelap maupun terang, DTF menjadi pilihan menarik bagi bisnis custom apparel yang menginginkan hasil sablon berkualitas dengan warna tajam.

5. Sablon Flocking

Teknik flocking menghasilkan efek bulu halus di permukaan sablon, menciptakan kesan timbul dan mewah. Ini sangat cocok untuk baju berbahan katun yang ingin tampil premium. Namun hasilnya tidak cocok untuk warna-warni karena hanya sablon satu warna, serta perawatan sablon harus ekstra hati-hati karena tidak bisa dicuci dengan mesin.

Flocking biasanya digunakan untuk desain tulisan atau logo sederhana agar terlihat lebih elegan dan eksklusif. Prosesnya menggunakan lem khusus untuk merekatkan serat halus pada area desain yang diinginkan, sehingga menghasilkan tekstur lembut saat disentuh. 

Teknik ini sering dijumpai pada merchandise fashion terbatas atau produk distro yang ingin memberikan nilai tambah pada produknya dengan tampilan berbeda dari sablon biasa.

6. Sablon Glow in The Dark

Sablon ini menggunakan tinta fosfor, sehingga menyala dalam gelap. Cocok untuk fashion event atau merchandise unik anak muda. Kekurangannya adalah tinta tebal, membutuhkan curing khusus, dan permukaan sablon kurang elastis.

Teknik sablon glow in the dark ini dapat menambah nilai estetika pada desain karena efek nyalanya akan terlihat saat kondisi gelap atau pencahayaan minim. Biasanya digunakan pada kaos konser, event malam, atau produk limited edition agar terlihat lebih menarik. 

Untuk mempertahankan efek menyala lebih lama, sablon jenis ini juga perlu dijemur di bawah sinar lampu atau matahari sebelum digunakan di ruangan gelap.

7. Sablon Foil

Menggunakan lapisan kertas foil logam, sablon foil memberikan efek emas atau perak mengilap yang premium. Teknik ini cocok untuk acara khusus atau produk limited edition. Namun, foil tersedia hanya dalam warna terbatas dan membutuhkan daya pres yang tepat agar tidak mengelupas.

Sablon foil sering dipakai untuk highlight pada logo, tulisan, atau detail tertentu agar kaos terlihat lebih mewah dan eksklusif. Prosesnya menggunakan lem plastisol sebagai perekat sebelum foil ditempel dan dipress dengan suhu tinggi. 

Agar kilau foil tetap awet, pengguna disarankan mencuci baju dengan cara dibalik dan menggunakan tangan, karena gesekan keras atau panas berlebih dari setrika dapat membuat foil cepat terkelupas.

8. Sablon Pigmen

Sablon pigmen sering digunakan pada kaos dengan warna cerah karena tinta pigmennya dapat menyatu dengan baik pada permukaan kain terang. Ciri dari sablon ini adalah hasil cetakan yang cenderung kaku dan tidak terlalu elastis saat digunakan. 

Selain itu, warna pada sablon pigmen memiliki ketahanan yang terbatas, sehingga dapat memudar seiring waktu dan meninggalkan bekas atau bayangan pada kain setelah luntur. 

Meskipun demikian, teknik ini tetap banyak dipilih karena proses pengerjaannya cukup mudah dan biaya produksinya lebih terjangkau dibandingkan beberapa teknik sablon lainnya.

9. Sablon Foam atau Puff

Sablon foam atau puff dikenal dengan hasil cetakan yang timbul dan lembut seperti busa saat diraba, sehingga memberikan efek visual dan tekstur yang menarik pada kaos. Teknik ini cocok diaplikasikan pada bahan katun, terutama untuk desain tulisan atau gambar sederhana agar terlihat lebih hidup dan unik. 

Namun, sablon foam memiliki kelemahan dalam perawatannya, karena tidak boleh disetrika secara langsung pada permukaan sablon untuk menghindari kerusakan bentuk timbulnya. Sebaiknya baju dibalik terlebih dahulu saat disetrika dan dicuci dengan cara yang lembut agar hasil sablon tetap awet dan tidak mudah retak. 

Dengan perawatan tepat, sablon puff bisa menjadi pilihan menarik jenis-jenis sablon baju untuk produk fashion yang ingin tampil beda.

10. Sablon High Density

Sablon high density merupakan teknik sablon unik yang memadukan tinta transparan dengan tinta plastisol untuk menghasilkan efek timbul tebal pada permukaan kain. Hasil sablon ini memiliki tekstur yang kokoh, dengan warna yang tajam, awet, serta tahan lama meski sering dicuci. 

Teknik ini cocok untuk mencetak desain dengan detail sederhana seperti tulisan atau logo agar terlihat menonjol dan eksklusif pada kaos berbahan katun. Namun, sablon high density memiliki keterbatasan karena sulit diaplikasikan untuk desain full color dengan banyak gradasi. 

Proses pengerjaannya juga memerlukan ketelitian agar lapisan tinta dapat timbul merata dan tidak mudah retak. Teknik ini cocok bagi Anda yang ingin menambah nilai pada produk fashion distro yang Anda produksi.

11. Sablon Discharge

Macam-macam sablon kaos berikutnya yang tidak kalah populer adalah sablon discharge. Sablon discharge adalah teknik sablon yang menggunakan tinta khusus untuk mengangkat warna asli kain, sehingga tinta dapat meresap sempurna ke serat kain. Hasilnya, sablon terasa sangat lembut, rata, dan warnanya awet meski sering dicuci. 

Teknik ini cocok digunakan pada kaos berwarna gelap karena mampu menampilkan desain dengan jelas tanpa membuat permukaan kain terasa tebal. Proses pengerjaannya pun relatif mudah bagi yang sudah berpengalaman. Namun, sablon discharge memiliki kekurangan karena tidak dapat diaplikasikan pada semua jenis kain, terutama kain sintetis. 

Teknik ini juga kurang cocok untuk desain dengan banyak warna atau gradasi rumit. Selain itu, harga sablon discharge tergolong cukup mahal dibandingkan sablon manual lainnya.

12. Sablon Plasticharge

Sablon plasticharge merupakan teknik sablon yang menggunakan campuran tinta plastisol dengan tinta discharge sebagai bahan dasarnya. Kombinasi ini menghasilkan sablon dengan warna yang tajam dan cerah, namun tetap memiliki daya resap baik pada serat kain.

Teknik ini cocok diaplikasikan pada berbagai jenis kaos, termasuk kaos berwarna gelap, karena hasil sablonnya dapat muncul dengan jelas tanpa membuat permukaan terasa kaku. Selain itu, sablon plasticharge juga terkenal cukup awet dan tahan lama meskipun kaos sering dicuci, sehingga cocok untuk produksi kaos distro yang mengutamakan kualitas sablon. 

Dengan keunggulan warna yang cerah dan hasil yang tahan lama, teknik ini menjadi alternatif menarik untuk sablon berkualitas premium.

13. Sablon Glitter

Jenis sablon berikutnya yang akan kita bahas dalam artikel ini adalah sablon glitter. Sablon glitter sendiri merupakan teknik sablon yang menghasilkan efek berkilau pada permukaan desain dengan menambahkan partikel glitter ke tinta sablon. 

Hasilnya memberikan tampilan mewah dan menarik, sehingga banyak digunakan pada kaos fashion atau merchandise event agar terlihat lebih mencolok. Warna yang dihasilkan biasanya tampak lebih hidup dan memiliki efek timbul ringan karena adanya glitter. 

Namun, kaos dengan sablon glitter memerlukan perawatan khusus agar partikel glitter tidak mudah rontok atau pudar. Sebaiknya kaos dicuci secara manual dengan cara dibalik, serta dihindari dari panas berlebih saat penjemuran atau penyetrikaan.

Itu dia ulasan mengenai berbagai macam material dan teknik penyablonan kaos. Dengan mengetahui berbagai jenis sablon baju, Anda akan lebih mudah memilih teknik yang tepat sesuai konsep design, budget, dan bahan kain. Pastikan juga menciptakan identitas produk yang kuat dengan mencetak hang tag berkualitas.

 Untuk itu, jangan lewatkan layanan cetak hang tag custom terbaik dari Paperlicious yang dapat memperkuat branding produk apparel Anda. Hubungi kami sekarang juga untuk informasi selengkapnya!

Related Posts

Write a comment