Finishing merupakan proses yang sangat penting dalam percetakan. Tanpa adanya finishing, hasil cetak tentu akan terlihat kurang menarik. Ada beberapa jenis finishing yang digunakan dalam dunia percetakan. Dua yang paling populer adalah emboss dan deboss.
Teknik emboss dan deboss sering digunakan dalam cetakan komersial, mencakup kartu nama, sampul buku, kartu pos, kemasan, dan bahan kulit. Ketinggian atau kedalaman efek dapat disesuaikan sesuai kebutuhan. Penerapan pada bahan emboss kertas lebih efektif dengan menggunakan gramatur tebal untuk meningkatkan kejelasan efeknya.
Untuk lebih memahami perbedaan emboss dan deboss, mari kita kulik sampai tuntas dalam artikel ini!
Apa itu Emboss?
Secara umum, emboss adalah teknik finishing dalam percetakan yang menciptakan desain timbul pada permukaan media cetak. Dalam kamus Bahasa Inggris–Indonesia, emboss diartikan sebagai menghiasi dengan hiasan timbul, yang dapat merujuk pada proses mencetak tinggi di dunia percetakan.
Dalam konteks cetak tinggi, emboss melibatkan penggunaan logam, atau klise yang dibuat melalui proses cukil. Klise ini memiliki dua bagian: bagian menonjol (jantan) dan bagian cekung (betina). Dengan menggunakan metal die di bawah klise, proses press akan menghasilkan tekstur menonjol yang sempurna pada media cetak.
Emboss akan menampilkan hasil cetak akhir menonjol, memberikan sentuhan visual dan tekstural yang menarik pada berbagai produk cetakan, seperti kartu nama, sampul buku dan kemasan produk mulai dari kemasan kosmetik sampai kemasan makanan. Selain pada kertas, emboss juga bisa kita temukan dalam media lain seperti kain emboss. Efeknya sama, yakni menciptakan tekstur yang berbeda pada permukaannya.
Apa itu Deboss?
Secara umum, perdebatan antara emboss vs deboss terletak pada hasil cetaknya. Jika emboss menghasilkan permukaan yang menonjol, deboss seballiknya. Deboss, yang berasal dari Bahasa Inggris, merujuk pada proses mengepres (mencetak) desain pada permukaan objek sehingga desain tersebut tertanam atau cekung.
Sebagai kebalikan dari emboss, deboss menciptakan efek cekung ketika desain dicetak. Proses deboss melibatkan pertukaran posisi bagian menonjol (jantan) dan bagian cekung (betina), mirip dengan embossing, tetapi dengan hasil yang berlawanan. Teknik deboss juga dapat diterapkan secara digital menggunakan software untuk mengontrol cetakan cekung pada desain foil melalui klise.
Apa Saja Perbedaan Emboss dan Deboss?
Emboss dan deboss adalah teknik finishing cetakan yang berbeda, bisa dibilang berlawanan. Emboss menciptakan desain timbul di permukaan dengan meninggikan area tertentu, memberikan dimensi visual yang menonjol. Sebaliknya, deboss menciptakan desain cekung dengan menekan atau menindih area desain ke dalam material, menghasilkan efek cekung.
Keduanya sering digunakan pada kartu nama, sampul buku, dan kemasan untuk memberikan sentuhan estetika dan dimensi visual yang berbeda, tergantung pada kebutuhan desain dan preferensi estetis yang kamu perlukan. Untuk lebih memahami perbedaan emboss dan deboss, mari simak tabel berikut ini!
Kriteria | Emboss | Deboss |
Definisi | Teknik penekanan atau penonjolan desain pada permukaan, meninggalkan tampilan timbul. | Teknik penekanan atau penonjolan desain ke dalam permukaan, menciptakan tampilan tercetak ke dalam. |
Proses Produksi | Membentuk desain dengan mendorong material dari belakang untuk menonjol di permukaan. | Membentuk desain dengan mendorong material dari permukaan ke dalam untuk menciptakan cetakan terbalik. |
Dimensi dan Tampilan | Menciptakan tampilan timbul atau bertambah dimensi pada permukaan. | Menciptakan tampilan cekungan atau berkurang dimensi pada permukaan. |
Sensasi Bahan | Memberikan sensasi sentuhan dan dimensi tambahan saat dipegang atau diraba. | Memberikan sensasi sentuhan dan dimensi tambahan, tetapi dengan penekanan ke dalam. |
Estetika | Sering digunakan untuk menonjolkan logo, teks, atau elemen desain penting. | Cocok untuk menciptakan kesan elegan atau mewah dengan desain yang tertanam. |
Penggunaan Umum | Buku, kemasan produk, kartu bisnis, atau materi pemasaran untuk menyoroti informasi. Kadang di kemasan makanan juga bisa, seperti box coklat premium atau pouch coffee | Buku, kemasan produk, atau desain khusus untuk memberikan tampilan yang elegan atau taktis. Kadang di kemasan makanan juga bisa, seperti tea box atau snack bag |
Biaya | Lebih mahal | Lebih murah |
Caption: Perbedaan emboss dan deboss
Jadi, Pilih Emboss atau Deboss? Simak Pertimbangannya!
Meskipun emboss dan deboss adalah finishing yang sama-sama bisa memberikan tampilan mewah pada kemasan, namun penggunaan keduanya tetap harus dilakukan dengan berbagai pertimbangan. Sebelum memilih emboss atau deboss, simak dulu berbagai hal berikut!
1. Tentukan Tujuan Desain
Saat menentukan tujuan desain, perlu dengan jelas mengidentifikasi prioritas utama. Apakah fokusnya adalah untuk menarik perhatian pada elemen tertentu, menciptakan kesan kemewahan, atau memberikan tampilan yang lebih taktis?
Pemahaman yang jelas tentang tujuan ini akan membantu kamu dalam menentukan apakah teknik finishing emboss atau deboss yang lebih lebih cocok untuk mencapai efek visual dan tekstur yang diinginkan dalam desain.
2. Perhatikan Ukuran dan Skala Desain
Ketika memilih antara emboss dan deboss, perhatikan ukuran dan skala desain. Untuk desain yang kecil atau memiliki detail yang rumit, pertimbangkan emboss, karena teknik ini cenderung mempertahankan keterbacaan dengan lebih baik.
Efek timbul dari embossing akan lebih terlihat pada desain yang lebih kecil, memberikan ketajaman dan kejelasan yang diperlukan untuk elemen-elemen rinci. Ini membuat emboss menjadi pilihan yang lebih cocok ketika menangani desain dengan ukuran atau detail yang lebih kecil.
3. Sesuaikan dengan Style Produk atau Merek
Hal lain yang tidak kalah penting untuk diperhatikan sebelum memilih antara finishing emboss dengan deboss adalah kesesuaiannya dengan gaya dan image brand yang kamu usung.
Sebagai contoh, merek seperti Hermes yang mengusung konsep quiet luxury memilih menggunakan emboss untuk mempertahankan kesan mewah tanpa terlihat “norak”. Konsistensi ini mendukung citra merek dan memastikan bahwa pilihan teknik finishing sesuai dengan karakteristik produk atau layanan yang ditawarkan.
4. Tentukan Bagian Mana yang Akan Di-emboss atau Di-deboss
Teknik emboss atau deboss idealnya digunakan untuk menonjolkan elemen spesifik seperti tulisan, logo, gambar, inisial, dan dekorasi lainnya dalam sebuah cetakan. Meskipun tidak ada aturan yang kaku, sebaiknya teknik ini diterapkan secara selektif pada elemen-elemen tersebut, bukan pada keseluruhan cetakan.
5. Gunakan Kedua Teknik Ini untuk Desain yang Sederhana
Kedua teknik ini dapat mengubah desain menjadi produk tiga dimensi, sehingga lebih sesuai untuk desain yang sederhana. Desain grafis dengan bayangan seperti gambar tiga dimensi dapat mengalami distorsi saat diaplikasikan dengan teknik emboss atau deboss. Jadi, pastikan kamu memilih dengan cermat agar hasil akhir desainnya tetap menarik dan bisa dibaca.
Itulah dia berbagai hal yang perlu kamu ketahui terkait teknik finishing emboss dan deboss serta perbedaannya. Ingin mendapatkan jasa pembuatan hardbox atau cetak paper bag dengan finishing emboss dan deboss yang mewah? Kamu bisa menyerahkannya pada Paperlicious. Mulai dari proses desain hingga produksi, akan ditangani langsung oleh tenaga profesional kami. Hubungi Paperlicious sekarang juga!