Apa Itu Teknik Cetak Dalam? Pelajari Lebih Jauh di Sini

Teknik cetak dalam adalah salah satu teknik yang umum digunakan dalam industri percetakan dan seni grafis. Cetak dalam dilakukan dengan memanfaatkan proses unik lewat tinta  yang tertahan di area yang terukir atau tergores pada permukaan cetakan. Teknik ini menawarkan hasil cetakan yang detail dan presisi tinggi. 

Jika Anda penasaran, mari kita telusuri lebih dalam tentang pengertian teknik cetak dalam, jenis-jenisnya, serta berbagai contoh penggunaannya dalam industri grafis dan percetakan.

Apa Itu Teknik Cetak Dalam?

Teknik cetak dalam (intaglio print) adalah metode pengaplikasian tinta pada bagian dalam dari media cetak, misalnya plat logam atau akrilik yang sudah diukir atau digores. Pada prosesnya, bagian yang tertoreh atau terukir akan terisi tinta, dan hasil cetakannya akan terlihat setelah kertas ditekan di atas permukaan tersebut. 

Cetak dalam berbeda dari teknik cetak tinggi atau cetak saring. Dalam cetak tinggi, tinta justru diaplikasikan pada bagian permukaan tertinggi dari media, bukan di bagian yang terukir. Sementara itu, cetak saring menggunakan layar khusus sebagai media, di mana tinta melewati pori-pori tertentu untuk mencetak gambar atau pola. 

Berbeda dari kedua teknik ini, cetak dalam menghasilkan gambar dengan detail tinggi yang tersimpan dalam torehan. Ini menjadikannya sebagai pilihan ideal untuk karya seni bernilai tinggi dan percetakan uang kertas.

Jenis-Jenis Teknik Cetak Dalam

Teknik cetak dalam terbagi menjadi beberapa jenis dengan karakteristik dan proses yang berbeda-beda. Berikut adalah beberapa teknik yang populer dalam cetak dalam:

1. Engraving (Pengukiran)

Engraving adalah teknik cetak dalam yang menggunakan alat tajam untuk mengukir langsung pada permukaan plat logam, seperti tembaga atau seng. Proses ini membutuhkan alat khusus bernama burin, atau graver, yang digunakan untuk menghasilkan goresan halus sesuai dengan desain yang telah direncanakan. 

Setelah diukir, tinta dioleskan pada permukaan logam, lalu dibersihkan, sehingga tinta hanya tertinggal di area yang tergores. Teknik ini sering digunakan pada pembuatan karya seni, medali, atau label premium karena hasilnya sangat presisi dan eksklusif.

2. Etching (Penyingkiran dengan Asam)

Etching, atau dikenal sebagai etsa, adalah teknik yang melibatkan penggunaan larutan asam untuk mengukir desain pada permukaan logam. Proses dimulai dengan melapisi logam dengan lilin atau bahan tahan asam, kemudian pola digoreskan menggunakan jarum etsa. 

Setelah itu, plat dicelupkan ke dalam larutan asam yang akan mengikis area terbuka, menghasilkan desain sesuai goresan. Setelah proses etsa selesai, tinta diaplikasikan pada plat untuk kemudian dicetak pada kertas. Teknik etching ini cocok untuk membuat karya seni yang membutuhkan detail halus serta kedalaman tekstur yang kaya.

3. Drypoint

Drypoint adalah teknik cetak dalam yang menggunakan alat runcing seperti jarum atau paku untuk langsung menggores permukaan media tanpa menggunakan asam. Goresan yang dihasilkan bersifat kasar dan cenderung bertekstur, memberikan efek unik pada hasil cetakan. 

Drypoint biasanya diterapkan pada material akrilik atau tembaga, dan hasilnya memiliki garis-garis kasar yang menciptakan efek visual khas, berbeda dari hasil engraving yang halus. Teknik ini cocok untuk karya yang membutuhkan tampilan visual lebih tegas dan dramatis.

4. Aquatint

Aquatint adalah teknik cetak dalam yang digunakan untuk menciptakan efek tonal atau gradasi warna pada cetakan. Dengan menggunakan lapisan resin atau bahan yang tahan asam, permukaan logam akan diolah dalam beberapa tahap pencelupan ke larutan asam, yang menghasilkan pola bertekstur atau gradasi warna pada cetakan. 

Teknik aquatint sangat populer dalam seni grafis karena mampu menciptakan efek bayangan dan pencahayaan yang lembut, mirip dengan lukisan. Ini memberikan kesan artistik yang lebih mendalam.

Alat dan Bahan yang Dibutuhkan Untuk Teknik Cetak Dalam

Dalam teknik cetak dalam, alat dan bahan yang digunakan mempengaruhi hasil akhir yang diinginkan. Berikut adalah beberapa alat dan bahan yang umum digunakan dalam cetak dalam:

1. Alat

Untuk proses engraving dan drypoint, alat yang digunakan adalah burin, jarum etsa, atau alat runcing lainnya. Untuk pengaplikasian tinta, digunakan roller untuk meratakan tinta di seluruh permukaan plat, sedangkan mesin cetak atau press digunakan untuk menekan kertas pada plat cetak.

2. Bahan

Media utama untuk cetak dalam biasanya berupa plat logam, seperti tembaga, seng, atau akrilik. Tinta cetak dan kertas khusus yang dapat menyerap tinta dengan baik juga diperlukan. Selain itu, larutan asam seperti asam nitrat digunakan dalam teknik etching untuk mengikis logam sesuai desain yang diinginkan.

Contoh Penerapan Cetak Dalam di Berbagai Bidang

Berbagai teknik cetak dalam diterapkan dalam berbagai bidang, terutama pada produk-produk yang membutuhkan detail dan kualitas tinggi. Berikut beberapa contohnya:

  • Seni grafis. Cetak dalam banyak digunakan dalam pembuatan karya seni grafis eksklusif yang membutuhkan detail dan tekstur, seperti lukisan dan ilustrasi
  • Percetakan uang kertas. Salah satu penerapan penting cetak dalam adalah pada pencetakan uang kertas. Detail tinggi yang dihasilkan oleh teknik ini membantu menciptakan elemen keamanan, membuat uang kertas lebih sulit dipalsukan
  • Percetakan label dan sertifikat. Untuk memberikan sentuhan premium pada label dan sertifikat, teknik cetak dalam digunakan karena memberikan hasil akhir yang elegan dan mewah.

Tertarik menggunakan teknik cetak dalam untuk membuat kemasan produk Anda? Paperlicious.id menyediakan solusi cetak berkualitas untuk packaging atau produk custom dengan desain eksklusif, termasuk dengan penggunaan teknik cetak ini. Kunjungi Paperlicious.id dan temukan pilihan cetak dan packaging terbaik untuk kebutuhan bisnis Anda!

Related Posts

Write a comment