Dalam industri percetakan, ada berbagai teknik cetak yang digunakan oleh perusahaan penyedia layanan pencetakan. Selain teknik cetak tinggi dan teknik cetak dalam, teknik cetak datar adalah salah satu yang populer.
Apa sebenarnya teknik cetak datar ini? Bagaimana proses pencetakan dengan teknik ini dan apa pula kelebihan serta kekurangannya? Mari kita bahas!
Apa itu Teknik Cetak Datar atau Planography Print?
Teknik cetak datar atau planography print adalah metode cetak yang memanfaatkan media cetak dengan permukaan yang rata. Teknik ini pertama kali dikembangkan di Eropa pada abad ke-16, di mana media cetak yang digunakan awalnya adalah batu kapur atau batu limestone. Saat ini, media cetak yang umum digunakan adalah lempengan logam atau seng, bukan lagi batu kapur, untuk mempermudah proses produksi.
Dalam teknik cetak datar, baik bagian yang memiliki gambar maupun yang tidak memiliki gambar harus berada pada tingkat ketinggian yang sama. Proses ini memanfaatkan emulsi yang mengakibatkan bagian yang memiliki gambar menarik tinta, sementara bagian yang tidak memiliki gambar menolak tinta.
Contohnya, dalam teknik cetak datar dengan menggunakan media cetak batu kapur, permukaan batu dilapisi dengan senyawa penolak air sebelum diaplikasikan pada permukaan lempengan batu. Media lain seperti kertas kemudian diletakkan atau ditekan pada permukaan lempengan batu secara merata, sehingga tinta akan melekat pada kertas dengan baik. Cara ini juga digunakan pada material lain seperti kertas kraft dan berbagai jenis karton.
Apa Saja Kelebihan Teknik Cetak Datar atau Planography Print?
Seperti halnya teknik cetak lain, teknik cetak dengan planography printing juga memiliki kelebihan. Beberapa di antaranya adalah:
1. Dapat Mencetak di Atas Permukaan Berbagai Jenis Material
Kelebihan utama dari teknik cetak datar adalah fleksibilitasnya dalam mencetak berbagai jenis bahan dan permukaan. Tidak hanya kertas, teknik ini juga cocok untuk bahan yang lebih tebal dan kaku seperti art carton, plastik, duplex, kaca, akrilik, hingga logam dan kayu. Teknik cetak datar mampu menyesuaikan prosesnya agar sesuai mencetak pada permukaan yang licin, mengkilap, atau bertekstur kasar sekalipun. Hal ini memberi banyak pilihan kreatif dalam aplikasi produk cetakan.
2. Menghasilkan Kualitas Cetak yang Tinggi
Teknik cetak datar menawarkan kualitas cetak yang tinggi dengan resolusi dan detail yang halus. Teknologi canggih yang digunakan memastikan hasil cetak berkualitas tinggi dengan warna yang tajam dan akurat, menjadikannya pilihan yang ideal untuk kebutuhan cetak yang membutuhkan ketelitian dan kualitas visual yang tinggi.
3. Tidak Memerlukan Plat atau Cetakan
Kelebihan teknik cetak datar yang berikutnya adalah tidak memerlukan pembuatan plat tambahan, menghemat waktu dan biaya produksi. Dalam proses ini, cetakan langsung diterapkan pada permukaan media cetak, meminimalkan kerumitan dan meningkatkan efisiensi. Dengan begitu, teknik cetak datar memberikan fleksibilitas dan kemudahan dalam menyesuaikan desain, serta mempercepat proses produksi secara keseluruhan.
4. Mudah Untuk Dipersonalisasi
Kelebihan lain yang juga perlu diketahui dari teknik cetak datar adalah kemudahannya untuk dipersonalisasi. Proses ini memungkinkan cetakan desain yang berbeda pada setiap item, memberikan tingkat personalisasi yang tinggi untuk produk cetakan atau kemasan. Hal ini memungkinkan perusahaan atau individu untuk menghasilkan produk yang unik dan menarik bagi pelanggan mereka.
5. Cocok Juga untuk Mencetak dalam Volume Kecil
Meskipun sering digunakan untuk produksi dalam volume besar, fleksibilitasnya memungkinkan penggunaan efisien untuk jumlah cetakan yang lebih sedikit, menjadikannya ekonomis untuk proyek-proyek dengan volume kecil tanpa mengorbankan kualitas.
Karena alasan inilah, teknik cetak datar memberikan kesempatan bagi bisnis atau individu untuk mencetak dalam skala yang sesuai dengan kebutuhan mereka, baik itu untuk produksi besar maupun kecil, tanpa mengurangi tingkat profesionalisme dan kualitas cetakan.
Apa Saja Kekurangan Teknik Cetak Datar atau Planography Print?
Terlepas dari fleksibilitasnya dalam mencetak berbagai produk, teknik cetak datar juga memiliki sejumlah kekurangan yang perlu dipertimbangkan. Simak berbagai kekurangan cetak datar berikut ini!
1. Hanya Bisa Menggunakan 1 Jenis Permukaan
Teknik cetak datar hanya cocok digunakan pada media cetak dengan permukaan yang rata dan datar, seperti plat logam, kertas, atau bahan cetakan lain dengan permukaan halus.
Teknik ini tidak dapat digunakan jika permukaan media cetaknya bertekstur, berelief, memiliki kontur, atau bentuk 3D. Contoh permukaan yang tidak cocok adalah permukaan yang lengkung, berlipat, berombak, memiliki pola timbul, dan sebagainya.
Hal ini dikarenakan prinsip dari teknik cetak datar adalah mencetak pada permukaan dengan ketinggian rata dan seragam. Jika permukaan bervariasi, emulsi dan transfer tinta tidak akan berjalan dengan sempurna sehingga hasil cetakan akan terdistorsi atau tidak akurat.
Karena keterbatasan ini, teknik cetak datar kurang fleksibel dibanding teknik cetak lain seperti offset atau digital printing yang dapat menyesuaikan pada berbagai bentuk permukaan.
2. Memerlukan Presisi yang Tinggi
Teknik cetak datar memerlukan presisi tinggi karena proses pencetakannya dilakukan pada permukaan yang datar dan rata. Jika terjadi sedikit saja pergeseran atau kemiringan pada media cetak, maka hasil cetakannya akan terpengaruh.
Misalnya jika media cetak seperti plat logam atau lempengan seng miring sedikit saja, emulsinya tidak akan terkunci dengan tepat dan warna tinta yang dilekatkan juga akan sedikit melebar atau tidak pada tempatnya.
Akibatnya warna pada hasil cetakan akan terlihat tidak tajam, blur, atau mengalami pergeseran dari posisi yang diinginkan. Tingkat presisi yang tinggi diperlukan agar setiap titik pada desain gambar tercetak pada posisi yang tepat sesuai rencana.
3. Biaya Cetak Per Unit untuk Volume Besar Lebih Mahal Dibandingkan Teknik Lainnya
Kekurangan cetak datar lainnya adalah biaya per unit yang lebih mahal untuk volume pencetakan dalam jumlah sangat besar bisa lebih mahal dibandingkan teknik cetak lain seperti offset printing. Meskipun teknik ini sering digunakan untuk produksi dalam skala besar, biaya satuan untuk volume cetakan yang sangat tinggi (misal ratusan ribu kopi) masih kalah efisien dibanding offset printing.
Hal ini dikarenakan teknik cetak datar memerlukan waktu produksi yang lebih lama dan biaya overhead yang lebih tinggi jika dibandingkan teknik offset printing untuk volume produksi massal.
Namun, teknik offset printing membutuhkan investasi mesin dan setup awal yang jauh lebih mahal. Oleh karena itu, offset printing baru menjadi lebih efisien dari segi biaya per unit jika digunakan untuk produksi dalam jumlah yang sangat besar.
Sementara itu, teknik cetak datar tetap unggul dalam hal fleksibilitas dan kemampuan menyesuaikan desain karena tidak memerlukan setup ulang, sehingga cocok untuk produksi skala besar dengan variasi desain tinggi meskipun kalah efisiensi biaya dibanding offset printing untuk produksi massal jutaan kopi.
4. Waktu Produksi yang Lebih Lama
Teknik cetak datar umumnya memerlukan waktu produksi yang lebih panjang dibanding teknik pencetakan cepat seperti offset printing atau inkjet printing, terutama jika mencetak dalam jumlah yang sangat besar.
Hal ini dikarenakan teknik cetak datar mencetak satu halaman per satu kali proses. Sedangkan teknik offset maupun inkjet dapat mencetak ratusan atau ribuan halaman secara bersamaan dalam satu kali proses.
Diperkirakan teknik cetak datar membutuhkan waktu 2-3 kali lebih lama untuk menyelesaikan produksi massal dibanding teknik cetak cepat lainnya. Namun tentu saja teknik ini tetap lebih cepat daripada mencetak satu persatu secara manual.
Apa Saja Contoh Teknik Cetak Datar atau Planography Print?
Setelah mengetahui tentang apa itu cetak datar, hal berikutnya yang juga perlu kamu pahami adalah contoh teknik cetak datar. Ada beberapa jenis cetak datar yakni:
1. Cetak Offset
Teknik offset adalah salah satu metode cetak yang familiar di tengah masyarakat. Prosesnya melibatkan transfer materi cetak dari plat ke lapisan karet, lalu ke permukaan bahan. Karena menggunakan tinta basah, proses offset memerlukan pengeringan setelah cetak selesai.
Umumnya, teknik ini digunakan untuk produksi dalam skala besar karena ekonomis dan berkualitas tinggi. Keunggulan dari teknik offset antara lain adalah konsistensi cetakan yang baik, membuatnya ideal untuk kebutuhan cetak skala besar. Offset juga dikenal sebagai salah satu teknik cetak yang paling efisien dan andal dalam industri percetakan.
Cetak offset dapat digunakan untuk mencetak berbagai material, seperti brosur, selebaran, majalah, katalog, kartu nama dan kemasan produk.
2. Cetak Lithography
Asal usul istilah “lithography” berasal dari bahasa Yunani, dengan “lithos” yang berarti batu dan “graphien” yang berarti menulis. Ini menggambarkan teknik mencetak yang menggunakan batu atau media dengan permukaan rata dan licin, seperti batu gamping (kapur) atau plat logam.
Dalam konteks ini, lithography dapat diartikan sebagai “cetak batu” karena awalnya menggunakan batu gamping sebagai media cetaknya. Teknik ini telah mengalami evolusi, dan saat ini sering menggunakan plat logam sebagai pengganti batu gamping, tetapi tetap mempertahankan esensi dan prinsip dasar “menulis pada batu”.
3. Cetak Rotogravure
Secara istilah, “rotogravure” terdiri dari kata “roto” yang berarti berputar, dan “gravure” yang merujuk pada teknik ukiran. Teknik ini menggunakan silinder berputar yang diukir sebagai media cetaknya. Plat film digunakan sebagai perantara untuk memindahkan gambar yang akan diukir pada permukaan silinder.
Ketika silinder berputar, bagian yang terukir akan menampung tinta kemudian mentransfernya ke kertas. Maka dari itu, hasil cetakan rotogravure seringkali memiliki gambar yang seolah-olah tenggelam dan terukir ke dalam kertas. Sistem warna CMYK umumnya digunakan dalam teknik cetak rotogravure ini.
4. Cetak Sablon
Cetak sablon, juga dikenal sebagai teknik cetak saring, digunakan untuk mereproduksi gambar atau desain dengan memanfaatkan afdruk film pada sebuah screen sebagai referensi cetaknya. Teknik cetak datar ini biasanya menggunakan kain atau kertas sebagai medium. Sablon sering digunakan dalam pembuatan poster, kaos, spanduk hingga tulisan pada kemasan produk.
Prosesnya melibatkan penyebaran tinta melalui screen dengan cairan emulsi untuk mentransfer gambar ke media cetak. Teknik cetak sablon sudah dikenal di Indonesia sejak masa penjajahan Belanda dan Jepang. Dulu, banyak orang menggunakannya sebagai media komunikasi propaganda politik melalui poster dan spanduk.
5. Cetak Flexografi
Flexografi adalah teknik cetak yang menggunakan plat cetak elastis, seringkali terbuat dari karet. Biasanya digunakan dalam proses penyetempelan. Ketika stempel karet ditekan pada bak tinta, tinta mudah ditransfer ke stempel karena posisinya lebih tinggi dari media kosongnya.
Ketika stempel ditekan pada kertas, cetakan pada kertas sesuai dengan gambar yang ada pada stempel. Meskipun mungkin kurang dikenal, flexografi adalah metode yang umum digunakan dalam industri cetak.
Dalam dunia percetakan, teknik cetak datar, seperti offset, lithography, rotogravure, sablon, dan flexografi, memiliki peran penting dalam memproduksi berbagai macam materi cetak. Setiap teknik memiliki kelebihan dan kekurangan yang perlu dipertimbangkan sesuai kebutuhan.
Meskipun demikian, setiap contoh cetak datar ini memiliki kontribusi yang penting pada kemajuan industri percetakan dan memenuhi beragam kebutuhan cetak dari masyarakat. Bagi kamu yang membutuhkan layanan cetak datar pada packaging seperti paper bag hingga label produk, Paperlicious siap membantumu. Kamu juga bisa menambahkan desain sendiri baik itu nama bisnis hingga logo perusahaan. Hubungi Paperlicious sekarang juga dan konsultasikan kebutuhan packaging-mu, mulai dari cetak paper bag hingga jasa pembuatan box, sekarang juga!
mesin yang bagus mepermudah pekerjaan