Apa Itu Teknik Cetak Tinggi? Simak Jenis dan Aplikasinya di Sini!

Seorang pria sedang mengukir menggunakan teknik cetak tinggi

Dalam dunia percetakan, berbagai teknik digunakan untuk menghasilkan karya yang unik dan menarik. Salah satu teknik yang populer dan sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari adalah teknik cetak tinggi. 

Teknik ini memiliki ciri khas yakni ada bagian yang menonjol pada permukaan cetakan akan menerima tinta dan tercetak di media, menghasilkan tampilan bertekstur yang khas. Selain itu, teknik ini kerap diaplikasikan pada berbagai media seperti kayu, linoleum, dan bahan lainnya, menjadikannya fleksibel dan beragam.

Apa Itu Teknik Cetak Tinggi?

Teknik cetak tinggi atau relief print adalah metode cetak yang menggunakan cetakan atau klise dengan permukaan menonjol. Pada proses cetak ini, bagian yang tinggi atau menonjol pada cetakan diolesi tinta dan ditekan ke media seperti kertas atau kain. 

Sementara itu, bagian permukaan yang lebih rendah atau cekung akan dibiarkan tanpa tinta, menciptakan perbedaan gambar sesuai desain. Teknik ini menghasilkan gambar dengan detail yang tajam dan presisi tinggi, membuatnya populer dalam pembuatan karya seni dan cetakan resmi seperti stempel.

Prinsip dasar teknik cetak tinggi melibatkan pembuatan cetakan yang memiliki perbedaan tinggi pada permukaannya, sehingga tinta hanya menempel pada bagian yang lebih tinggi dan mentransfer pola yang diinginkan ke media.

Jenis-Jenis Teknik Cetak Tinggi

Ada beberapa jenis umum dari teknik cetak tinggi. Masing-masing memiliki karakteristik serta fungsi berbeda-beda. Simak penjelasan lengkapnya berikut ini!

1. Woodcut (Cetak Kayu)

Teknik ini juga dikenal dengan nama cukil kayu. Teknik woodcut melibatkan penggunaan balok kayu sebagai media utama untuk mencetak. Desain atau gambar diukir langsung pada kayu, meninggalkan pola yang menonjol pada bagian yang ingin dicetak. 

Proses ini membutuhkan ketelitian karena pengukiran dilakukan secara manual, menggunakan pisau khusus untuk membuang bagian yang tidak diperlukan dari kayu. Woodcut sering digunakan dalam seni grafis tradisional karena memberikan hasil akhir yang artistik dan bertekstur.

2. Linocut

Teknik linocut sebenarnya mirip dengan woodcut. Hanya saja dalam aplikasinya menggunakan linoleum sebagai media ukiran. Linoleum memiliki tekstur yang lebih halus dibandingkan kayu, sehingga lebih mudah dipotong dan memberikan hasil cetakan yang lebih bersih dan halus. 

Teknik ini sering dipilih oleh seniman grafis yang ingin menghasilkan desain dengan detail yang rumit, karena linoleum memungkinkan pengukiran yang lebih halus.

3. Stamp Printing

Teknik stamp printing menggunakan cetakan atau stempel berbentuk sederhana untuk aplikasi yang mudah dan praktis. Cetakan stempel ini biasanya terbuat dari karet atau bahan lainnya yang dapat dicetak berulang kali. Stamp printing sering digunakan untuk keperluan administrasi, seperti stempel dokumen atau keperluan desain sederhana yang membutuhkan pencetakan cepat.

Alat dan Bahan yang Dibutuhkan Untuk Teknik Cetak Tinggi

Teknik cetak tinggi membutuhkan sejumlah alat dan bahan untuk mendapatkan hasil maksimal. Berikut ini adalah beberapa alat dan bahan yang umum digunakan dalam teknik ini:

  • Pisau ukir. Pisau ukir berfungsi untuk menciptakan gambar atau desain pada permukaan cetakan. Pisau ini tersedia dalam berbagai bentuk, seperti bentuk U untuk garis lengkung dan bentuk V untuk garis tajam
  • Roller (brayer). Roller digunakan untuk meratakan tinta di atas permukaan cetakan. Alat ini membantu memastikan bahwa tinta terdistribusi merata pada bagian tinggi cetakan.
  • Papan cetak. Media cetak dapat berupa papan kayu, linoleum, atau bahan lain yang cocok untuk diukir dan dicetak
  • Kaca tinta. Kaca digunakan sebagai tempat mencampur dan meratakan tinta sebelum diaplikasikan ke cetakan. Dengan menggunakan kaca, tinta bisa tersebar dengan rata sehingga menghindari kelebihan tinta di cetakan

Sementara itu, bahan-bahan yang dibutuhkan antara lain:

  • Blok kayu atau linoleum. Blok ini akan digunakan sebagai media utama cetakan yang nantinya akan diukir sesuai desain
  • Tinta cetak. Tinta khusus cetak tinggi, biasanya berbasis minyak, dipakai untuk menghasilkan warna yang tahan lama pada media cetak
  • Kertas khusus cetak. Kertas cetak yang tebal dan menyerap tinta dengan baik akan membantu menciptakan hasil cetak yang lebih tajam dan berkualitas.

Contoh Penerapan Cetak Tinggi di Berbagai Bidang

Teknik cetak tinggi memiliki berbagai penerapan di kehidupan sehari-hari, terutama pada bidang seni dan industri kreatif. Beberapa contoh yang umum ditemukan antara lain:

  • Seni dan desain. Teknik cetak tinggi sering digunakan untuk membuat karya seni grafis, kartu pos, poster, dan karya seni dekoratif lainnya. Hasil cetak dengan tekstur menonjol memberikan nilai estetis tinggi yang diminati dalam bidang seni
  • Percetakan tradisional. Stempel atau cap merupakan contoh paling umum dari penerapan cetak tinggi. Digunakan dalam berbagai dokumen resmi, stempel menjadi penanda keabsahan dokumen
  • Kemasan dan branding. Banyak produk handmade atau custom yang menggunakan teknik cetak tinggi untuk label dan kemasan mereka. Cetakan ini memberikan kesan eksklusif dan artistik pada produk, terutama pada label produk berbahan kertas atau karton tebal.

Teknik cetak tinggi adalah salah satu metode cetak yang unik dan memiliki nilai estetika tinggi. Metode ini mudah diaplikasikan dan cocok untuk berbagai kebutuhan, dari seni hingga keperluan administratif dan branding. Proses yang sederhana dengan hasil yang otentik dan tidak mudah ditiru menjadikan teknik cetak tinggi sebagai favorit di kalangan pengusaha, seniman, serta masyarakat umum.

Untuk Anda yang ingin membuat label produk, kemasan, atau kebutuhan branding lainnya dengan sentuhan artistik seperti cetak tinggi, Paperlicious hadir menyediakan layanan cetak berkualitas. Paperlicious siap membantu menciptakan kemasan unik yang sesuai dengan identitas bisnis Anda, mulai dari label custom hingga kemasan yang menarik dan eksklusif. Hubungi kami sekarang!

Related Posts

Write a comment